Langsung ke konten utama

Salaf, Salafi dan Salafiyah

Salah satu topik obrolan semalam, Jum'at, 27 September 2024, ba'da jama'ah shalat isya' di masjid At-Tanwir, kemudian dilanjutkan  sembari ngopi bersama di Cafe Ummu Chadijah al-Junayd (Perum Arjuna View), sakjane opo sih artine istilah Salaf, Salafi dan Salafiyah, iku? 

Sambil menikmati seduhan kopi khas Cafe Ummu Chadijah, obrolan ringan tapi sebenarnya berat. Ringan karena dibahas di warung kopi oleh beberapa insan cendekia, bukan di forum-forum formal, berat karena memang topik yang dibahas ada dan menjadi soal di sekitar kita. Persoalan kekinian, yang cenderung menyinggung soal ubudiyah, tapi sebenarnya sudah ada sejak lama.

Ya, Salafi. Suatu kata yang bisa dikupas dari berbagai macam sudut pandang. Bisa dilihat dari segi kebahasaan, sejarahnya, corak, model dan manhaj ideologinya, bahkan bisa dikupas dari sisi politik identitasnya. Pun demikian, dalam persyarikatan Muhammadiyah, istilah ini juga tidak asing lagi. 'Dialog' Muhammadiyah dengan Salafi bisa jadi dimulai sejak awal berdirinya, masa perkembangan, bahkan sampai saat ini. 

Istilah "salaf," "salafi," dan "salafiyah" memiliki makna yang saling berkaitan, tetapi penggunaannya dalam konteks yang berbeda dapat memberikan nuansa makna yang berbeda pula. Berikut adalah perbedaan dari ketiga istilah tersebut:

Pertama, Salaf. Secara harfiah, "salaf" berasal dari bahasa Arab yang berarti "pendahulu" atau "generasi terdahulu." Dalam konteks Islam, istilah ini merujuk pada tiga generasi pertama umat Islam yang dianggap paling dekat dengan ajaran asli Nabi Muhammad SAW, yaitu Sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in. "Salaf" di sini digunakan untuk menunjukkan pendekatan atau pemahaman Islam yang didasarkan pada praktik dan ajaran generasi awal tersebut.

Kedua, Salafi. "Salafi" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang atau sekelompok orang yang mengikuti atau mengklaim mengikuti metode dan ajaran Salaf. Salafi biasanya merujuk pada individu atau gerakan yang berusaha mengembalikan ajaran Islam ke bentuknya yang dianggap murni sesuai dengan ajaran Salaf. Gerakan ini sering dikaitkan dengan konservatisme dalam praktik agama dan penafsiran tekstual yang ketat.

Ketiga, Salafiyah. "Salafiyah" adalah bentuk kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan atau ideologi yang mengikuti prinsip-prinsip dan ajaran "Salaf." Istilah ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan suatu gerakan atau pemikiran yang berorientasi pada Salaf. "Salafiyah" sering kali dikaitkan dengan lembaga pendidikan, organisasi, atau gerakan yang berfokus pada penyebaran ajaran-ajaran yang dianggap sesuai dengan ajaran Salaf.

Dengan demikian, kupasan istilah "Salaf, Salafi dan Salafiyah" ditinjau dari terminologi kebahasaan, dapat disimpulkan secara sederhana. Yaitu, istilah "Salaf" merujuk pada generasi awal Islam, "Salafi" menunjukkan terminologi pada individu atau kelompok yang mengikuti ajaran Salaf, dan "Salafiyah" memiliki arti pada sebuah pendekatan (manhaj) atau ideologi yang berdasarkan pada ajaran Salaf. (*) 

Catatan: Dr. Faizuddin Harliyansah, MA
Editor NetizMU: Lutfi Letvana

Komentar