Langsung ke konten utama

Bagaimana Mengisi Kemerdekaan: Catatan Ringkas Pengajian PCM Dau di Bulan Agustus

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan momen penting dalam sejarah bangsa dan umat Islam karena terjadi di bulan Ramadhan. Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia di bulan Ramadhan memiliki makna historis yang mendalam bagi umat Islam. Ini menunjukkan bahwa perjuangan kemerdekaan bukan hanya berdasarkan kekuatan fisik, tetapi juga spiritual dan moral.

Rasa syukur kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia dapat diwujudkan dengan menjadi lebih dekat kepada Allah SWT, baik dalam kesendirian maupun di tempat ramai. Salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur adalah dengan mengamalkan ibadah yang lebih konsisten. Ini termasuk shalat berjamaah, membaca Al-Qur'an, dan melakukan puasa sunah. Dengan demikian, kita menunjukkan bahwa kita tidak hanya berbangga dengan kemerdekaan, tetapi juga berusaha untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Dalam setiap kesempatan, baik dalam kesendirian maupun di tempat ramai, kita harus mengingat Allah SWT. Tidak sekadar mengucapkan "Alhamdulillah" ketika mendapatkan nikmat, karena Rasulullah mengucapkan:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

ketika mendapatkan apa yang beliau sukai, dan mengucapkan "Alhamdulillah ala kulli hal" ketika mendapatkan yang tidak beliau sukai.

Rasa syukur ini juga perlu diwujudkan dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita perlu mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak adalah cara untuk memastikan bahwa generasi mendatang juga akan mengingat Allah SWT dan mengamalkan ajaran-Nya. Dengan demikian, rasa syukur kemerdekaan akan terus berlanjut dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Rasa syukur kemerdekaan dapat diwujudkan dengan hidup hemat dan sederhana, baik saat susah maupun saat senang. Hidup hemat dan sederhana berarti menghindari kemewahan dan fokus pada kebutuhan dasar. Dengan demikian, kita dapat lebih mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, seperti nikmat oksigen gratis, kesehatan, dan anggota tubuh yang lengkap. Konsumsi makanan dan minuman yang sederhana. Apa yang dikonsumsi tidak harus mewah, tetapi yang terpenting makanan tersebut memiliki nilai gizi yang mampu memenuhi kebutuhan tubuh agar tetap sehat dan bertahan hidup.

Rasa syukur kemerdekaan dapat diwujudkan dengan berlaku adil baik saat senang maupun marah, tidak terkotak-kotak oleh satu pandangan ilmu. Pandangan ilmu sempit dapat membuat kita tidak melihat dari berbagai sudut pandang dan tidak terbuka untuk menerima pendapat orang lain. Dengan demikian, kita dapat menjadi lebih bijak dan tidak mudah terpengaruh oleh opini orang lain. Penghargaan terhadap orang lain juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur kemerdekaan. Kita harus menghargai kekuatan dan keterampilan orang lain, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, kita dapat menjadi lebih baik dan tidak mudah merasa sombong.

Sebagai penutup, ada pesan pesan dari Rasulullah dalam suatu riwayat:
"Tiga hal yang dapat membinasakan manusia adalah: Pertama; Sangat Bakhil (Kikir, pelit). Kedua; Memperturutkan hawa nafsu, dan yang Ketiga; membanggakan diri sendiri (ujub, riya, sombong, angkuh dan takabur)."


Pensyarah:
Ustadz Aunur Rofi', ST.
Masjid Muhammad Salim, Jetak Ngasri, Dau
18 Agustus 2024


Peliput/Koresponden:
Ali S Kholimi


Foto:
Rayno D.A.


Komentar