1 Muharram, sebagai awal tahun
baru Hijriyah, memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. 1
Muharram bukan hanya penanda pergantian tahun, tetapi juga momentum untuk
merenungkan dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh Islam. Beberapa
aspek yang menginspirasi kita untuk menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan pada
pergantian tahun baru Hijriyah ini adalah.
Pertama, nilai kesejarahan. Muharram
adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad
SAW dari Mekah ke Madinah yang menjadi tonggak awal penanggalan Hijriyah
memberikan makna mendalam bagi umat Islam. Hijrah bukan hanya sekedar
perpindahan fisik, tetapi juga transformasi spiritual dan sosial. Peristiwa ini
mengajarkan pentingnya keberanian, pengorbanan, dan solidaritas untuk membangun
masyarakat yang lebih adil dan beradab.
Kedua, nilai-nilai kemanusiaan,
antara lain Keberanian dan Ketabahan. Hijrah membutuhkan keberanian luar biasa
dari Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Mereka meninggalkan tanah kelahiran,
harta benda, dan kenyamanan demi keyakinan dan cita-cita mulia. Keberanian ini
menginspirasi umat manusia untuk berani menghadapi tantangan demi kebenaran dan
keadilan. Selain itu, pengorbanan dan kepedulian. Pengorbanan yang dilakukan
dalam hijrah bukan hanya demi kepentingan pribadi tetapi juga demi kebaikan
bersama. Nilai ini mengingatkan kita untuk selalu peduli terhadap sesama, rela
berkorban untuk kemanusiaan, dan saling membantu dalam menghadapi kesulitan. Nilai
kemanusiaan yang lain adalah solidaritas dan persaudaraan. Sesampainya di Madinah, Nabi Muhammad SAW
berhasil mempersatukan kaum Muhajirin (yang berhijrah) dan Ansar (penduduk
Madinah). Solidaritas dan persaudaraan ini menjadi contoh ideal tentang
bagaimana membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghormati.
Refleksi Nilai Kemanusiaan di Masa Kini
Memperingati 1 Muharram mengajak
kita untuk merenungkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang seringkali
terlupakan dalam kehidupan sehari-hari. Menghargai perbedaan di masa kini
terkadang masih belum diimplementasikan dengan baik. Masih ada saja masyarakat
yang mengedepankan ego, emosi pribadi atau golongan. Sebagaimana hijrah yang
berhasil menyatukan berbagai suku dan golongan, kita juga diajarkan untuk
menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai. Toleransi dan
penghormatan terhadap keberagaman adalah fondasi utama untuk membangun
masyarakat yang inklusif.
Membangun kepedulian sosial
dengan semangat ilahiyah. Semangat hijrah mengajarkan kita untuk tidak egois
dan selalu peduli terhadap lingkungan sekitar. Membantu mereka yang
membutuhkan, berbagi rezeki, dan ikut serta dalam kegiatan sosial adalah wujud
nyata dari implementasi nilai-nilai kemanusiaan. Bukankah Allah juga memberikan
rizki kepada semua mahluknya?
Berani berubah untuk kebaikan
dalam konteks kekinian sangat diperlukan. Semakin pesatnya perkembangan
teknologi menunut manusia untuk mampu beradaptasi dengan baik. Hijrah adalah
simbol perubahan menuju kebaikan. Di era modern ini, kita diajak untuk selalu
berani melakukan perubahan yang positif, baik dalam skala pribadi, keluarga,
maupun masyarakat. Perubahan yang dilandasi oleh niat baik dan dijalankan
dengan cara yang baik akan membawa dampak positif yang luas.
Oleh karenanya, 1 Muharram bukan
hanya peringatan tahun baru Islam, tetapi juga momentum untuk merenungkan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan kita. Keberanian,
pengorbanan, solidaritas, toleransi, dan kepedulian sosial adalah beberapa
nilai yang bisa kita pelajari dari semangat hijrah. Dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat turut serta dalam membangun masyarakat
yang lebih adil, harmonis, dan manusiawi.
*) Khilmi Arif, Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Pengembangan Ranting PCM Dau Periode 2016-2019
Komentar
Posting Komentar