Telah menjadi rutinitas tahunan kegiatan sunatan (khitan) massal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Jetak Lor Dau. Kemaren, Kamis 15 September 2016, bertepatan dengan hari Raya Tasyri’ Idul Adha 1437H merupakan tahun ke-5 dari penyelenggaraan acara tersebut.
Kegiatan sosial yang bertajuk “Peduli Sosial dan Penyantunan Dhuafa” dilaksanakan berkat kerjasama antara PRA Jetak Lor dan Padepokan Hizbul Wathan (HW) dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang ini mendapat respon yang positif dari masyarakat sekitar Dau bahkan sampai di luar Dau.
Kami mencoba menggali lebih dalam terkait dengan acara tersebut dengan ngobrol santai bersama Bapak Sukma Jaya, S.Ag, selaku Direktur Padepokan HW dan Ibu Miftahul Jannah, S.T, selaku penanggungjawab kegiatan sunatan massal. Dari obrolan itu, kami bisa memaparkan bahwa kegiatan yang telah di mulai sejak 5 tahun silam itu telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi sebagian masyarakat Dau dan sekitarnya. Ternyata masih banyak masyarakat yang menanti uluran tangan para dermawan dengan rupa dan berbagai bentuk kegiatan yang mengena demi mengurangi beban masyarakat kecil terutama kaum dhuafa’.
Kegiatan sunatan massal tersebut berjalan berkat arahan dan binaan Ibu Abdullah Hasyim (Istri Bapak Abdullah Hasyim almarhum). Meski sudah lanjut usia, Ibu Abdullah Hasyim tetap semangat dalam kegiatan-kegiatan sosial. Memang jiwa peduli sosialnya sudah tidak ada yang meragukan lagi sejak masih bersama Bapak Abdullah Hasyim, sudah banyak kegiatan dan lembaga-lembaga sosial yang digagasnya yang berdiri hingga kini.
Dalam pelaksanaan acara sunatan massal itu terlihat antusisme masyarakat dalam mendaftarkan anaknya untuk dikhitan secara bersama, di Pendopo Padepokan HW. Tak kurang dari 7 anak setiap tahunnya, bahkan pernah mencapai target maksimal yakni 15 anak, pada tahun 2013 kemaren. Memang target hanya 15 anak, tetapi jika acara itu bisa terselenggara dengan maksimal setiap tahuannya, maka berapa total masyarakat yang sudah terbantu dengan acara tersebut. Subahanallah, luar biasa.
Menariknya disini, bukan hanya melayani sunatan massal secara cuma-cuma (gratis) melainkan sembari pembagian hadiah yang menggiurkan bagi anak-anak yang dikhitan. Busana Muslim; Sarung, baju taqwa, kopyah, dan sandal. Tidak lupa pula anak-anak diberi uang saku, yang bisa diperuntukkan perawatan jalan, sekaligus diantar pulang sampai rumah masing-masing, yang bikin menambah kebahagiaan bagi keluarga yang menyunatkan anaknya. Tercatat dalam pelaksanaan kemaren, anak-anak yang dikhitan berasal dari Ranting Sumbersekar sebanyak 4 anak, Pendem kecataman Karangploso sebanyak 2 anak, dan 1 anak dari Jetak Lor.
Model dakwah kultural wa bi al-haal ini menjadi harapan bagi penyelenggara agar bisa terlaksana secara continue dan optimal, serta semoga bisa dilaksanakan di tempat-tempat (PCA atau PRA) lain. Selain itu, sekaligus memberikan pendidikan bahwa sunatan (khitan) tidak harus dirayakan secara besar-besaran oleh walimatul khitan.(Hilmi)
Komentar
Posting Komentar